Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria mendorong rencana pembangunan bandar antariksa atau spaceport di Biak, Papua, untuk menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Kita ingin mengusulkan ini menjadi Proyek Strategis Nasional agar bandar antariksa ini benar-benar bisa terwujud," kata Arif Satria ditemui di Kantor BRIN, Jakarta, Kamis.
Arif mengatakan proyek bandar antariksa akan banyak menguntungkan Indonesia, terutama di bidang riset satelit. Jika Indonesia memiliki bandar antariksa, lanjutnya, maka Indonesia tidak perlu lagi bergantung terhadap negara lain saat hendak meluncurkan satelit.
Baca juga: KSP percepat pembangunan Bandar Antariksa di Biak Numfor
"BRIN sudah bisa menghasilkan satelit-satelit yang bagus, termasuk persiapan satelit NEO-1 yang sekarang ini sudah dipersiapkan untuk diluncurkan tahun depan. Jadi kalau satelit NEO-1 diluncurkan tahun depan, maka akan muncul satelit-satelit yang lain yang akan diluncurkan oleh BRIN kalau sudah punya bandar antariksa sendiri untuk meluncurkan," ucap Arif Satria.
Arif menyebut Biak dipilih menjadi lokasi karena letaknya yang strategis dan dekat dengan garis khatulistiwa, sehingga peluncuran satelit akan lebih efektif dan efisien.
Ia memaparkan saat ini pihaknya telah merampungkan kajian tentang bandar antariksa, termasuk pada naskah akademiknya. Dalam hal ini, kata dia, terdapat sejumlah pihak yang tertarik untuk berinvestasi di bidang ini, baik dari pihak swasta maupun asing, seperti China dan Rusia.
Baca juga: BRIN gandeng swasta bangun bandar antariksa
"Jadi moga-moga kalau mulai tahun 2026 sudah bisa kita persiapkan aspek regulasi dan berbagai perangkat-perangkat legal lainnya, maka secara teknis bisa kita mulai," tutur Arif Satria.
Diketahui sebelumnya Ketua Umum Asosiasi Antariksa Indonesia (Ariksa) Adi Rahman Adiwoso mengungkapkan Indonesia berpeluang besar untuk meraih pendapatan hingga 200 juta dolar AS per tahun melalui proyek bandar antariksa.
Ia mengungkapkan studi Deloitte pada 2025 memaparkan adanya potensi peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB/GDP) di kawasan ASEAN pada bidang antariksa mencapai 100 miliar dolar AS.
"Bandar antariksa itu menurut studi mereka bisa menghasilkan pendapatan (hingga) 200 juta dolar per tahun," kata Adiwoso.
Baca juga: RI berpeluang raup 200 juta dolar/tahun dari proyek bandar antariksa
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.






















:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5383272/original/088478300_1760668597-Joy_Wahjudi__CEO_Erajaya_Digital_di_peluncuran_iPhone_17_Series_01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5099595/original/076851300_1737187075-1737186206385_mimpi-masuk-rumah-sakit-menurut-islam.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5054220/original/051861500_1734398208-olla_2.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379682/original/010744100_1760354808-AXIS_Nation_Cup_2025_2.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2974420/original/001300500_1574390017-0E6A0619-01.jpeg)







