Beijing (ANTARA) - Pemerintah China tidak menyampaikan komentar soal Korea Utara yang meluncurkan beberapa rudal balistik jarak pendek ke Laut Jepang.
"Posisi dan kebijakan China mengenai isu Semenanjung Korea tetap berkesinambungan dan konsisten. Mengenai kegiatan peluncuran terkait, kami tidak memiliki komentar baru untuk disampaikan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, Rabu.
Sebelumnya, Kantor Keamanan Nasional Korea Selatan (Korsel) mengadakan rapat darurat untuk membahas situasi keamanan dan langkah-langkah respons setelah Korea Utara meluncurkan beberapa rudal balistik jarak pendek ke Laut Jepang.
Rudal balistik itu diluncurkan ke arah Laut Jepang pada Rabu (22/10), yang terbang sejauh sekitar 350 kilometer dan kemungkinan jatuh di wilayah Korea Utara.
Peluncuran tersebut menandai peluncuran rudal pertama Pyongyang sejak Presiden Korsel Lee Jae-myung menjabat pada Juni 2025.
Kantor kepresidenan mengatakan pertemuan tersebut dihadiri oleh pejabat dari Kepala Staf Gabungan, Kementerian Pertahanan, dan lembaga lainnya untuk membahas dampak insiden tersebut terhadap situasi di Semenanjung Korea.
Pemerintah Korsel berjanji untuk memantau secara ketat tindakan Korut di masa mendatang, termasuk kemungkinan peluncuran rudal, dan juga mempertimbangkan "tindakan yang diperlukan."
Peluncuran itu juga terjadi menjelang KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang akan diselenggarakan di Gyeongju, Korea Selatan, pada 31 Oktober hingga 1 November 2025.
Baca juga: Korea Utara luncurkan rudal balistik ke laut Jepang
Baca juga: Korut akan kembangkan senjata konvensional, program nuklir bersamaan
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.