Liputan6.com, Jakarta Dusan Vlahovic memulai musim ini dengan impresif di Juventus. Penyerang Timnas Serbia itu tampil sebagai salah satu pemain paling menonjol di tim asuhan igor Tudor. Namun, penurunan performa belakangan ini mulai terasa, baik di level klub maupun tim nasional.
Serbia sejatinya memiliki skuad bertabur bakat dari berbagai liga top Eropa. Akan tetapi, performa mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026 masih jauh dari ekspektasi. Tim yang diharapkan mampu tampil konsisten itu kini menghadapi jalan terjal untuk bisa lolos ke turnamen terbesar empat tahunan tersebut.
Kekalahan mengejutkan 0-1 dari Albania di kandang sendiri menjadi pukulan telak. Serbia memang kemudian bisa bangkit dengan kemenangan 3-1 atas tuan rumah Andorra, di mana Vlahovic menyumbang satu gol. Namun, posisi Serbia masih sedikit mencemaskan.
Serbia masih tertinggal satu poin dari Albania yang menempati posisi dua. Dengan Inggris menguasai puncak grup, peluang Serbia kini hanyalah untuk finis di posisi kedua, dan tekanan terhadap para pemain kian meningkat.
Vlahovic dan Mitrovic: Duet Mandul saat Kalah dari Albania
Tuttosport melaporkan bahwa duet Vlahovic dan Aleksandar Mitrovic menjadi sasaran kritik utama media Serbia usai kalah dari Albania. Keduanya gagal menuntaskan peluang emas di depan gawang lawan. Dalam beberapa laga sebelumnya, kolaborasi mereka tampak tak seirama—minim umpan matang dan kurang tajam dalam penyelesaian akhir.
Kegagalan memanfaatkan peluang tersebut dianggap sebagai salah satu penyebab utama merosotnya performa Serbia. Tekanan paling besar pun jatuh pada Vlahovic, yang selama ini diharapkan menjadi tumpuan utama dalam mencetak gol. Penampilan di bawah standar membuat banyak pihak mulai meragukan kontribusinya di level internasional.
Situasi semakin pelik setelah pelatih kepala tim nasional Serbia memutuskan mundur dari jabatannya usai kekalahan atas Albania. Itu tentu menambah beban bagi para pemain, terutama mereka yang berada di lini depan dan menjadi pusat perhatian publik.
Vlahovic Harus Kembalikan Ketajaman
Bagi Vlahovic, periode ini menjadi ujian besar dalam kariernya. Ia tak hanya harus mengembalikan ketajamannya di Juventus, tetapi juga membuktikan diri sebagai pemimpin di lini serang Serbia. Dengan jadwal kualifikasi yang semakin ketat, setiap laga akan menentukan nasib tim menuju Piala Dunia.
Konsistensi menjadi kunci. Vlahovic harus menemukan kembali sentuhan terbaiknya untuk mengangkat moral dan performa tim. Serbia membutuhkan sosok yang mampu menularkan kepercayaan diri di lapangan, dan Vlahovic berada di posisi terdepan untuk memikul tanggung jawab itu.
Jika ia mampu bangkit dari tekanan, bukan mustahil Serbia bisa terus bersaing. Namun, bila kebuntuan berlanjut, asa mereka menuju Piala Dunia bisa sirna—dan kritik tajam dari publik akan semakin tak terelakkan.
Sumber: Tuttosport, juvefc.com