Liputan6.com, Jakarta Manajer Chelsea, Enzo Maresca, menjadi sorotan utama setelah insiden kartu merah yang ia terima dalam pertandingan dramatis melawan Liverpool. Chelsea berhasil membungkam Liverpool dengan skor 2-1 di Stamford Bridge pada Sabtu, 4 Oktober 2025, dalam laga penuh tensi.
Kartu merah tersebut diberikan kepada Maresca setelah ia melakukan selebrasi berlebihan di pinggir lapangan menyusul gol kemenangan yang dicetak oleh Estevao Willian pada menit ke-95. Momen tersebut memicu perdebatan, namun Maresca sendiri menegaskan tidak ada penyesalan atas tindakannya.
Ia menyebut selebrasi spontan itu sebagai 'momen emosional yang luar biasa' dan 'reaksi naluriah' yang sepenuhnya 'sepadan' dengan konsekuensi yang harus diterimanya. Insiden ini menambah bumbu drama dalam kemenangan penting The Blues di kandang.
Selebrasi Emosional Berujung Kartu Merah
Insiden kartu merah Enzo Maresca terjadi pada menit-menit akhir pertandingan yang sangat krusial. Chelsea dan Liverpool saling berbalas serangan, dengan Estevao Willian akhirnya mencetak gol kemenangan di menit ke-95, gol perdananya di Premier League.
Gol tersebut memicu euforia luar biasa di Stamford Bridge, termasuk dari Maresca yang secara spontan berlari ke tepi lapangan untuk ikut merayakan bersama para pemain dan staf pelatih. Selebrasi ini mengingatkan banyak pihak pada momen ikonik Jose Mourinho di masa lalu.
Namun, tindakan spontan Maresca tersebut berbuah kartu merah kedua baginya, setelah sebelumnya ia telah menerima kartu kuning pertama karena perbedaan pendapat dengan ofisial pertandingan. Wasit Anthony Taylor menilai tindakan tersebut sebagai pelanggaran disiplin.
Penegasan Tanpa Penyesalan dari Maresca
Meski harus menerima hukuman, Enzo Maresca dengan tegas menyatakan bahwa ia sama sekali tidak menyesali kartu merah yang diterimanya. Ia berulang kali menyebut insiden tersebut sebagai 'momen emosional yang luar biasa' dan 'reaksi naluriah' yang tidak bisa ia tahan.
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, serta melalui unggahan di media sosial, Maresca menjelaskan bahwa sepak bola adalah tentang gairah dan insting. Baginya, momen kemenangan di menit-menit akhir, terutama di kandang, adalah sesuatu yang sangat berharga dan layak dirayakan secara spontan.
“Itu adalah emosi yang luar biasa. Ini musim kedua saya di Chelsea, dan itu adalah pertama kalinya kami menang di kandang di menit-menit terakhir. Saya tidak bisa menahan diri, semua terasa begitu cepat dan alami,” ujar Maresca, menegaskan bahwa luapan emosinya adalah sesuatu yang 'sepadan'.
Konsekuensi dan Dukungan Manajemen Klub
Akibat kartu merah tersebut, Enzo Maresca akan menjalani larangan mendampingi tim di pinggir lapangan. Ia dipastikan absen saat Chelsea bertandang ke markas Nottingham Forest pada 18 Oktober 2025, sebuah konsekuensi langsung dari selebrasi emosionalnya.
Meskipun demikian, pihak manajemen Chelsea dilaporkan tidak khawatir dengan insiden kartu merah yang menimpa sang manajer. Mereka justru melihatnya sebagai cerminan gairah dan investasi emosional Maresca terhadap tim, sebuah sinyal positif bagi semangat juang klub.
Asisten pelatih Chelsea, Willy Caballero, bahkan menggantikan Maresca dalam tugas media pasca pertandingan dan menyampaikan pujian dari Maresca kepada para pemain atas usaha keras mereka. Ini menunjukkan dukungan penuh dari internal klub terhadap manajer mereka.