Jakarta (ANTARA) - Sejak dilantik pada Oktober 2024, kini pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memasuki masa kerja satu tahun.
Berbagai lembaga survei pun merilis kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan saat ini, seperti Poltracking Indonesia, Intelligence and National Security Studies (INSS), serta Rumah Politik Indonesia (RPI).
Hasil survei ketiga lembaga itu menunjukkan tingginya legitimasi dan optimisme publik terhadap kepemimpinan Prabowo-Gibran, yang ditopang oleh figur yang tegas dan program yang manfaatnya dirasakan langsung, terutama Makan Bergizi Gratis (MBG) dan bantuan sosial (bansos).
Meskipun demikian, dari hasil survei juga menunjukkan tantangan serius tercatat berada pada isu ekonomi rumah tangga (stabilitas, harga, lapangan kerja) dan perlunya reformasi hukum yang konsisten dan akuntabel untuk menjaga kepercayaan publik yang tinggi tersebut.
Berdasarkan tingkat kepuasan publik, secara umum ketiga lembaga mencatat tingkat kepuasan publik yang tinggi, dengan angka mayoritas berada di kisaran 72,5 persen hingga 86,4 persen.
Ketiganya mengambil sampel, masing-masing dari sekitar 1.200 responden, dengan metode multistage random sampling atau teknik pengambilan sampel yang menggabungkan dua atau lebih metode pengambilan sampel acak dalam beberapa tahap, yang menggunakan margin of error alias tingkat kesalahan dari ukuran sampel tersebut sebesar 2,9 persen sampai 3 persen.
Secara perinci, INSS mencatat tingkat kepuasan responden sebesar 72,5 persen; Poltracking Indonesia 78,1 persen; dan RPI 86,4 persen. Di sisi lain, tingkat ketidakpuasan pada survei RPI tercatat 12,7 persen; Poltracking Indonesia 19,3 persen; sedangkan INSS tidak menyebutkan.
Lebih perinci pada survei Poltracking, terdapat 9,8 persen responden yang sangat puas pada pemerintahan Prabowo Gibran; sebanyak 68,3 persen cukup puas; 17,3 persen kurang puas; serta 2 persen sangat tidak puas.
Dari segi wilayah, hasil survei Poltracking Indonesia menyatakan tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran dalam satu tahun terakhir merata di semua wilayah Indonesia.
Responden yang paling merasa puas terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran berasal dari Jawa Timur, yakni 85,4 persen. Kemudian, disusul oleh responden asal Kalimantan sebanyak 83,9 persen dan Sumatera sebanyak 83,2 persen.
Selain itu, sebanyak 78,7 persen asal Jawa Barat juga mengaku puas, sementara responden asal wilayah Jakarta-Banten yang mengaku puas terhadap kinerja Prabowo-Gibran berjumlah 77,1 persen.
Sebaran responden puas lainnya, antara lain 72,4 persen asal Sulawesi; 70,7 persen asal Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta; 67,2 persen asal Bali-Nusa Tenggara; dan 63,1 persen asal Maluku-Papua.
Alasan
Dari hasil survei Poltracking, setidaknya terdapat lima alasan utama kepuasan responden, yakni kepemimpinan tegas/berani/berwibawa sebesar 18,8 persen; bantuan sosial/pemerintah bermanfaat 12,3 persen; dekat/membela rakyat kecil 11,4 persen; program MBG 10,4 persen; serta penegakan hukum dan pemberantasan korupsi lebih baik 8,1 persen.
Sementara alasan utama ketidakpuasan yang disebutkan lantaran ekonomi belum stabil sebesar 26,7 persen; bantuan tidak tepat sasaran 15,7 persen; masih adanya kasus korupsi 8,9 persen; harga kebutuhan pokok mahal 7 persen; serta kurangnya lapangan kerja 6,3 persen.
Adapun Poltracking turut melakukan survei terhadap kepuasan pada Presiden saja, di mana berdasarkan kepemimpinan tegas/berani/berwibawa, responden menilai sebesar 22,9 persen; bantuan sosial/pemerintah bermanfaat 13,4 persen; dekat/membela rakyat kecil 11,4 persen; program MBG 8,5 persen; serta penegakan hukum dan pemberantasan korupsi lebih baik 9,2 persen.
Selain itu, hasil survei Poltracking Indonesia mencatat sebanyak 71,4 persen masyarakat yang menjadi responden mengaku puas terhadap kinerja Wapres dalam 1 tahun terakhir.
Responden tercatat puas dengan kinerja Gibran lantaran dinilai dekat dan perhatian kepada rakyat sebanyak 15,7 persen; mampu memimpin serta bersinergi dengan Presiden Prabowo Subianto 10,3 persen; pintar dan cerdas 8,7 persen; serta membela rakyat kecil dan mendengarkan aspirasi 7,2 persen.
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.