Zummiyanuran Habibi(MI/HO)
INDONESIA kembali mengukir prestasi gemilang di kancah internasional. Zummiyanuran Habibi, seorang mahasiswa dari Universitas Esa Unggul, berhasil meraih medali emas di ajang World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2025, yang diselenggarakan di Kota Damansara, Malaysia.
Habibi memenangkan kompetisi tersebut berkat inovasinya di bidang keamanan siber dan kriptografi kuantum yang berjudul Legal Document and Sensitive Personal Data Encryption Using Z-Quantum Algorithm.
Solusi Kuantum untuk Keamanan Digital
Inovasi yang dilombakan merupakan hasil penelitian mendalam Habibi tentang keamanan digital.
Melalui pengembangan Algoritma Z-Quantum, ia menawarkan solusi enkripsi data sensitif dan dokumen hukum yang jauh lebih unggul.
Keunggulan utamanya adalah kemampuan untuk memproses enkripsi data dengan lebih cepat dan memberikan ketahanan yang lebih baik terhadap ancaman serangan yang memanfaatkan komputasi kuantum konvensional.
Keberhasilan karya ini tidak hanya mendapatkan pengakuan global, tetapi juga telah dilindungi secara resmi oleh negara.
Ciptaan Habibi yang berjudul Algoritma Z-Quantum Sebagai Sarana Komunikasi Kontra Intelijen telah mendapatkan Surat Pencatatan Ciptaan (nomor EC002025208761) dan dilindungi hukum selama 50 tahun sejak diumumkan pertama kali pada 19 Juni 2025.
Inovasi Ganda: Sistem Telekomunikasi Antipenyadapan
Selain bidang enkripsi, Habibi juga tercatat sebagai inovator dalam sektor telekomunikasi. Ia meraih pengakuan hak cipta atas karyanya yang berjudul Sistem Telekomunikasi Jarak Jauh Nir-SIM Berbasis Rekayasa Jaringan Multi Receiver Antipenyadapan.
Sistem ini dirancang untuk mewujudkan komunikasi yang aman dan privat tanpa perlu bergantung pada kartu SIM tradisional.
Dengan arsitektur jaringan yang direkayasa khusus, sistem yang pertama kali diumumkan pada 11 Desember 2025 ini menjanjikan ketahanan terhadap penyadapan. Ciptaan ini juga terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham (nomor EC002025211296).
Komitmen Memperkuat Kedaulatan Teknologi
Prestasi ganda ini menegaskan posisi Habibi sebagai talenta muda Indonesia yang mampu bersaing di tingkat global dalam disiplin ilmu strategis: perpaduan teori kuantum, kriptografi, dan rekayasa telekomunikasi.
Di balik pencapaian dan inovasinya, Habibi menyatakan bahwa seluruh penelitian dan karyanya dilandasi oleh keinginan untuk memperkuat kedaulatan teknologi Indonesia.
"Habibi bertujuan menciptakan solusi yang dapat digunakan untuk melindungi kelompok rentan, menjaga privasi sebagai hal asasi manusia, serta mengurangi ketergantungan pada teknologi asing. Baginya, medali emas dan pengakuan hak cipta bukan sekadar prestasi individu, melainkan bentuk pengabdian dan bukti kecintaannya kepada tanah air,” ungkap Habibi.
Melalui karya-karyanya, Habibi menunjukkan komitmen mendalam untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara di era keamanan digital. (Z-1)

23 hours ago
6




















:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5383272/original/088478300_1760668597-Joy_Wahjudi__CEO_Erajaya_Digital_di_peluncuran_iPhone_17_Series_01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5099595/original/076851300_1737187075-1737186206385_mimpi-masuk-rumah-sakit-menurut-islam.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2974420/original/001300500_1574390017-0E6A0619-01.jpeg)














