Liputan6.com, Jakarta Inter Milan tengah dihadapkan pada tantangan yang tak hanya datang dari lawan, tetapi juga dari dalam tim sendiri. Menjelang laga Serie A kontra AS Roma akhir pekan ini, Cristian Chivu dituntut untuk bijak mengatur waktu bermain sang kapten, Lautaro Martinez. Keputusan ini bukan sekadar soal strategi, tetapi juga tentang menjaga kebugaran pemain kunci yang baru saja pulang dari tugas internasional.
Menurut laporan Tuttosport, pengelolaan menit bermain Lautaro menjadi ujian nyata bagi kemampuan manajerial Chivu. Sang pelatih muda itu kini berada dalam posisi krusial: memastikan Inter tetap kompetitif tanpa harus memforsir El Toro.
Pasalnya, Lautaro baru saja tampil dua kali bersama Timnas Argentina pada jeda internasional Oktober. Ia menyumbang assist kemenangan melawan Venezuela dan mencetak dua gol dari bangku cadangan saat menghadapi Puerto Rico. Performa gemilang itu tentu menggembirakan, tetapi risiko kelelahan juga mengintai penyerang berusia 28 tahun tersebut.
Risiko Keletihan Lautaro yang Tak Boleh Terulang
Lautaro bukan pemain yang asing dengan masalah kebugaran. Musim lalu, ia sempat diganggu serangkaian cedera yang membuat performanya menurun. Usai jeda internasional sebelumnya, sang striker bahkan mengalami masalah punggung yang memaksanya ditarik keluar dalam kekalahan 3-4 dari Juventus.
Chivu tentu tak ingin mengulang kesalahan serupa, apalagi Inter kali ini tak bisa mengandalkan Marcus Thuram, yang masih absen. Situasi ini membuat sang pelatih harus berpikir dua kali sebelum memutuskan seberapa lama Lautaro akan bermain melawan Roma.
Mengistirahatkan kapten bisa jadi keputusan tak populer, tetapi langkah itu mungkin perlu diambil demi kepentingan jangka panjang. Inter masih memiliki perjalanan panjang di Serie A dan Liga Champions, dan kehilangan Lautaro karena kelelahan akan menjadi pukulan besar bagi tim.
Menyusun Alternatif di Lini Depan Inter
Untungnya, Chivu masih memiliki beberapa opsi di lini serang. Francesco Pio Esposito tampil cukup bugar meski sempat bermain dalam dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 bersama Timnas Italia. Penyerang muda itu menunjukkan progres signifikan dan bisa menjadi alternatif realistis di menit-menit awal laga.
Selain itu, ada juga Ange-Yoan Bonny, yang tetap berada di Appiano Gentile selama jeda internasional. Kondisi fisiknya tentu lebih segar dan bisa menjadi aset penting jika Chivu ingin melakukan rotasi.
Inter memang tak bisa bergantung pada satu pemain saja meski nama itu adalah Lautaro Martinez. Tantangan bagi Cristian Chivu kini adalah menemukan keseimbangan antara menjaga performa tim dan melindungi kebugaran sang kapten — sebuah ujian kepelatihan yang akan menunjukkan sejauh mana ketenangan dan kebijaksanaannya dalam mengelola skuad Nerazzurri.
Sumber: Tuttosport, Sempre Inter