Liputan6.com, Jakarta AC Milan menutup jeda klub dengan hasil imbang melawan Juventus, tetapi yang paling mencuri perhatian bukanlah skor akhir, melainkan performa Rafael Leao. Pemain asal Portugal itu gagal menuntaskan dua peluang emas, membuat banyak pihak mulai mempertanyakan ketajamannya.
Setelah pulih dari cedera yang membuatnya absen selama 38 hari, Leao baru dua kali tampil kembali — melawan Napoli dan Juventus. Dalam dua laga itu, penampilannya belum benar-benar maksimal. Akan tetapi, hal tersebut wajar mengingat ia masih dalam proses menemukan ritme permainan setelah masa pemulihan.
Meski demikian, publik tetap menaruh ekspektasi besar kepadanya. Kontrak megah dan reputasi yang ia bawa membuat tuntutan agar dirinya segera tampil di level terbaik menjadi tak terelakkan. Harapan besar itu, sayangnya, belum terjawab di lapangan.
Adaptasi dan Tekanan yang Meningkat di Milan
Leao kini sedang berusaha menyesuaikan diri dengan sistem permainan yang diterapkan Massimiliano Allegri. Proses adaptasi tersebut membutuhkan waktu, terlebih setelah melewati masa cedera yang cukup panjang. Meski demikian, banyak pihak menganggap seharusnya Leao bisa langsung memberikan dampak nyata mengingat kualitas dan pengalaman yang dimilikinya.
Milan tentu menyadari situasi ini. Allegri kabarnya tengah meninjau ulang strateginya agar potensi Leao bisa kembali keluar secara maksimal. Meski belum sampai pada titik genting, Milan membutuhkan Leao untuk segera menunjukkan peningkatan. Bagi pemain yang bergaji sekitar €7 juta per musim (sekitar Rp121 miliar), performa konsisten di level tinggi bukan sekadar tuntutan, melainkan tanggung jawab profesional.
Menariknya, Leao menunjukkan tekad kuat untuk bangkit. Ia segera kembali berlatih di Milanello sesaat setelah menyelesaikan tugas internasional. Hal ini memperlihatkan keseriusannya untuk memperbaiki diri. Namun, bekerja keras di tempat latihan dan tampil gemilang di pertandingan adalah dua hal yang berbeda.
Waktunya Leao Membuktikan Diri
Kini, segalanya berada di tangan Leao. Milan membutuhkannya untuk kembali menjadi pemain yang mampu mengubah arah pertandingan, sementara dirinya pun harus membuktikan bahwa kritik yang datang tidak akan mempengaruhi fokusnya.
Kebangkitan Leao akan berdampak besar bagi keseimbangan permainan Milan. Ketika ia bermain dengan percaya diri, lini serang Rossoneri menjadi jauh lebih berbahaya dan dinamis. Karena itu, kebangkitannya bukan hanya penting bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi ambisi Milan musim ini.
Tantangan di depan memang berat, tetapi bukan tidak mungkin untuk dilewati. Leao memiliki semua modal untuk kembali bersinar. Kini, tinggal bagaimana ia memanfaatkannya.
Sumber: La Gazzetta dello Sport, Sempre Milan