Jakarta (ANTARA) - Forum Jurnalis Aceh - Jakarta (For-JAK) mendesak pemerintah mengerahkan angkutan udara secara masif guna menembus daerah-daerah di Provinsi Aceh yang kini benar-benar terisolasi akibat bencana banjir dan longsor besar.
"Penerjunan bantuan melalui jalur udara saat ini menjadi solusi paling realistis. Banyak daerah yang tidak mungkin ditembus tanpa helikopter atau pesawat kecil," kata Ketua For-JAK Salman Mardira dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, daerah terdampak seperti Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Singkil, Nagan Raya, hingga Aceh Tenggara membutuhkan atensi dan dukungan udara karena jalur darat dan sungai banyak yang tidak dapat dilewati.
Dikatakannya, kondisi di sejumlah daerah terdampak sudah sangat memprihatinkan.
Banyak warga yang hingga kini masih terisolasi karena jalan terputus, jaringan komunikasi lumpuh, serta minimnya distribusi logistik.
Baca juga: Sebanyak 83 rumah di pedalaman Aceh Timur hilang terseret banjir
Baca juga: Kemen PU percepat penanganan jembatan rusak terdampak bencana di Aceh
Ia menambahkan, situasi ini menunjukkan perlunya intervensi cepat pemerintah pusat melalui penetapan status darurat nasional agar mobilisasi sumber daya dapat dilakukan lebih efektif.
"For-JAK menilai pemerintah harus segera memulihkan akses komunikasi dan transportasi agar pengiriman bantuan bisa dilakukan secara cepat dan terkoordinasi. Masyarakat di banyak titik masih menunggu bantuan makanan, air bersih, dan obat-obatan," ujar Salman Mardira.
Pihaknya juga menyoroti pentingnya percepatan perbaikan jalur darat Aceh - Medan yang saat ini menjadi salah satu akses vital distribusi barang dan logistik.
Hal ini penting mengingat kerusakan yang terjadi di ruas jalan tersebut menyebabkan bantuan dari luar daerah sulit masuk dan memperlambat mobilisasi tim penyelamat.
"For-JAK meminta pemerintah memprioritaskan perbaikan ruas Aceh - Medan karena jalur ini adalah nadi utama pergerakan logistik. Jika akses ini tidak segera dipulihkan, masyarakat di pedalaman Aceh akan semakin kesulitan menerima bantuan," kata Salman Mardira.
Baca juga: Pengungsi di Kutablang Bireuen butuh layanan kesehatan
Baca juga: Menteri ESDM perintahkan pemulihan kelistrikan Aceh secara maksimal
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.






















:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5383272/original/088478300_1760668597-Joy_Wahjudi__CEO_Erajaya_Digital_di_peluncuran_iPhone_17_Series_01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5099595/original/076851300_1737187075-1737186206385_mimpi-masuk-rumah-sakit-menurut-islam.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5054220/original/051861500_1734398208-olla_2.jpg)






:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379682/original/010744100_1760354808-AXIS_Nation_Cup_2025_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2974420/original/001300500_1574390017-0E6A0619-01.jpeg)





