Liputan6.com, Jakarta Persija Jakarta tengah berada dalam periode yang tidak ideal jelang lawatan ke markas Persebaya Surabaya pada pekan ke-9 BRI Super League 2025/2026.
Dua kekalahan beruntun membuat posisi Macan Kemayoran goyah, terutama karena lini pertahanan mereka yang terus menjadi sorotan tajam.
Dalam dua laga terakhir, Persija kebobolan lima gol. Bahkan, dalam lima pertandingan terakhir, gawang mereka tak pernah benar-benar aman, total delapan kali bola bersarang di jala tim asuhan Mauricio Souza.
Statistik itu membuat Persija kini menjadi salah satu tim dengan catatan kebobolan terbanyak di papan tengah klasemen sementara.
Kondisi ini jelas menjadi perhatian serius bagi sang pelatih. Mauricio Souza sadar, jika sektor belakang tidak segera dibenahi, sulit bagi Persija untuk bangkit di tengah kompetisi yang semakin ketat.
Apalagi, lawan berikutnya adalah Persebaya Surabaya yang dikenal agresif di depan publik sendiri, Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (18/10/2025) malam WIB.
Mauricio Souza Fokus Benahi Organisasi Pertahanan
Persija Jakarta memanfaatkan jeda kompetisi untuk melakukan evaluasi mendalam, terutama di sektor pertahanan. Mauricio Souza mengakui, timnya harus lebih disiplin dan terorganisir agar tidak kembali menjadi bulan-bulanan lawan.
Dalam tiga laga terakhir, Persija hanya mampu meraih satu hasil imbang melawan Bali United (1-1) dan dua kekalahan dari PSM Makassar (0-2) serta Borneo FC Samarinda (1-3).
“Kami fokus pada area organisasi bertahan. Di laga sebelumnya kami kebobolan cukup banyak, sehingga pekan ini kami benar-benar memusatkan perhatian untuk memperbaiki struktur pertahanan,” tutur Mauricio.
Pelatih asal Brasil itu menegaskan, pertahanan yang solid adalah pondasi untuk kembali ke jalur kemenangan. Menurutnya, permainan yang rapi di belakang akan memberi kepercayaan diri lebih besar bagi seluruh tim untuk tampil lepas dan menekan lawan sejak awal laga.
“Jika kami bisa bertahan dengan baik, dan memiliki performa seperti saat menghadapi Borneo FC, peluang untuk menang akan selalu ada,” kata Mauricio.
Tetap Tenang di Tengah Tekanan
Kinerja Persija yang belum stabil tentu menimbulkan tekanan besar, terutama bagi Mauricio Souza. Namun, pelatih berusia 49 tahun itu tetap menunjukkan ketenangan.
Souza menilai tekanan adalah bagian tak terpisahkan dari dunia sepak bola, dan justru menjadi motivasi untuk bekerja lebih keras.
“Tekanan adalah bagian dari sepak bola. Direktur selalu mengingatkan saya bahwa pekerjaan ini adalah untuk keluarga, jadi kami harus bekerja keras setiap minggu. Sepak bola harus dinikmati, kalau tidak bisa menikmati tekanan, sulit untuk sukses,” ucap Mauricio lagi.
Sumber: I.League