Liputan6.com, Jakarta Chelsea dan Ajax Amsterdam bakal berhadapan pada matchday ketiga fase liga Liga Champions 2025/2026. Laga UEFA Champions League (UCL) antara Chelsea vs Ajax Amsterdam tersebut digelar di Stamford Bridge. Pertandingan dijadwalkan dimulai pada Kamis, 23 Oktober 2025, pukul 02.00 WIB, dan dapat disaksikan melalui live streaming di Vidio.
Ini merupakan duel antara dua tim dengan kondisi yang bertolak belakang. Chelsea tengah melaju dengan stabil di bawah Enzo Maresca, sementara Ajax tersesat dalam periode kelam di bawah Johnny Heitinga.
Pertandingan ini punya makna simbolis bagi The Blues. Duel melawan Ajax akan menjadi laga ke-200 mereka di Liga Champions—sebuah tonggak yang mencerminkan konsistensi klub London itu di panggung Eropa. Momentum juga berpihak pada mereka, karena tiga kemenangan beruntun di semua kompetisi telah menghapus keraguan yang sempat muncul terhadap Maresca pada bulan lalu.
Kemenangan tipis 1-0 atas Benfica pada matchday kedua jadi titik awal kebangkitan Chelsea. Gol kemenangan datang dari bunuh diri Richard Rios, bukan dari kaki pemain The Blues. Kartu merah Joao Pedro di menit akhir tak mampu menggoyahkan dominasi Chelsea malam itu. Tim ini terlihat matang, efisien, dan kini semakin percaya diri.
Rangkaian kemenangan berlanjut di Premier League, dengan menaklukkan Liverpool dan Nottingham Forest secara meyakinkan. Hasil terakhir bahkan berujung pada pemecatan Ange Postecoglou di Forest, menegaskan betapa tajam dan terorganisirnya pasukan Maresca saat ini. Suara-suara sumbang yang sempat menyeruak kini tenggelam dalam deru performa positif tim.
Stamford Bridge pun kembali menjadi benteng kokoh. Chelsea tidak terkalahkan dalam 15 laga fase grup Liga Champions terakhir di kandang, dan hanya kalah dua kali dari 60 laga kandang terakhir mereka di Eropa. Bagi Maresca, catatan itu bukan sekadar statistik, melainkan fondasi kepercayaan diri menuju laga bersejarah ini.
Sementara itu, situasi di kubu Ajax jauh dari ideal. Kekalahan 0-2 dari Inter Milan dan 0-4 dari Marseille membuat mereka terdampar di papan bawah klasemen Liga Champions dengan nol poin dan tanpa gol. Krisis performa di Eropa berlanjut di Eredivisie, di mana mereka baru meraih satu kemenangan dari enam laga terakhir. Heitinga kini berada di ujung tanduk, dengan tekanan yang terus menggunung dari para pendukung Amsterdam.