Liputan6.com, Jakarta Kapten Liverpool, Virgil van Dijk, memberi apresiasi tinggi terhadap langkah klubnya di bursa transfer musim panas ini. Ia menilai manajemen telah bekerja luar biasa dalam mendatangkan pemain baru, meski mengakui bahwa proses membangun kembali skuad juara membutuhkan waktu dan kerja keras.
Liverpool memang menjadi salah satu klub tersibuk di bursa transfer. Dalam jendela musim panas yang memecahkan rekor di Anfield, The Reds mendatangkan sembilan pemain baru, termasuk nama besar seperti Alexander Isak, Florian Wirtz, dan Hugo Ekitike.
Di sisi lain, mereka melepas sepuluh pemain utama, di antaranya Trent Alexander-Arnold, Luis Diaz, dan Darwin Nunez. Total, Liverpool menggelontorkan £415 juta untuk pemain anyar dan mengantongi £187 juta dari penjualan, dengan total pengeluaran bersih mencapai £228 juta.
Liverpool Kesulitan
Namun, performa di lapangan belum sepenuhnya mencerminkan kekuatan skuad baru tersebut. Setelah awal musim yang sempurna secara hasil, Liverpool justru menelan tiga kekalahan beruntun di semua ajang sebelum jeda internasional Oktober.
Van Dijk menegaskan, langkah besar di bursa transfer bukan semata menambah kekuatan, melainkan menggantikan pemain penting yang pergi.
“Kami kehilangan banyak kualitas yang sangat berarti dalam beberapa tahun terakhir. Klub sudah bekerja dengan sangat baik untuk menggantikan mereka dengan pemain berkualitas,” ujar bek asal Belanda itu kepada Reach Sport.
Tantangan Berat Liverpool
Meski demikian, Van Dijk menyadari tantangan mempertahankan gelar juara tidak pernah mudah.
“Kami gagal melakukannya setelah juara terakhir kali, sementara Manchester City berhasil. Itu bukan hal yang mudah,” katanya.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga budaya dan nilai-nilai khas Liverpool di tengah perubahan besar skuad.
“Yang paling penting adalah budaya klub, itu tidak boleh berubah. Semua pemain harus menjaganya, bekerja keras, bermain untuk para penggemar, dan menghormati nilai-nilai yang sudah ada sejak lama.”
Tugas Virgil van Dijk
Sebagai kapten yang hampir satu dekade membela The Reds, Van Dijk merasa bertanggung jawab meneruskan warisan yang ditinggalkan era Jurgen Klopp dan Jordan Henderson.
“Sejak pertama kali saya datang, nilai-nilai yang mereka tanamkan ingin saya teruskan. Itulah kunci sukses Liverpool—mempertahankan ‘Liverpool way’,” tegasnya.
Bagi Van Dijk, tujuan utama tetap sama: membuat Liverpool kembali menjadi kekuatan terbesar di Inggris. “Kami ingin terus berada di puncak. Tapi di Premier League, hal itu sangat sulit. Karena itu, kami harus bekerja setiap hari untuk mewujudkannya,” pungkasnya.
Sumber: Reach Sport