Madiun, Jawa Timur (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memantau sembilan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jawa Timur yang kini berada dalam ketidakjelasan langkah-langkahnya dalam memenuhi modal inti sebesar Rp6 miliar yang ditargetkan tercapai pada Desember 2025.
“Kira-kira sembilan BPR yang masih kami pandang belum jelas langkah-langkah pemenuhan modal intinya itu bisa terselesaikan secara baik,” kata Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1 Kantor Perwakilan OJK Jawa Timur Nasirwan Ilyas dalam Media Gathering di Madiun, Minggu.
Nasirwan mengatakan permasalahan sembilan BPR itu berasal dari keterbatasan likuiditas pemilik yaitu sebagian tidak memiliki dana cukup untuk menambah modal dengan kekurangan modal bervariasi mulai dari Rp100 juta hingga Rp1 miliar.
Nantinya apabila sembilan BPR tidak mampu memenuhi target pemenuhan modal inti maka OJK akan menerapkan Peraturan OJK (POJK) tentang konsolidasi BPR yaitu merger paksa dengan bank lain.
Ia menuturkan para pemilik BPR yang kekurangan modal dapat merger dengan BPR lain yang memiliki kondisi serupa meski tidak mudah karena adanya perbedaan visi dan arah bisnis pemegang saham.
Tak hanya itu, POJK juga mengatur bagi BPR yang tidak memenuhi modal inti untuk melakukan langkah akuisisi yakni pemegang sahamnya diminta untuk mencari investor agar mengakuisisi bank tersebut.
Ia menjelaskan BPR dapat mencari investor baru yang dapat menjadi mitra strategis dan menambah kekurangan modal meski membutuhkan waktu karena harus melalui tahapan perizinan dan evaluasi kepemilikan saham.
Sementara itu, Nasirwan memastikan OJK akan terus melakukan negosiasi dan identifikasi masalah untuk mencari solusi terbaik bagi sembilan BPR agar tetap dapat memenuhi ketentuan modal inti sembilan BPR yang belum memiliki kepastian.
“Kalau nanti lewat Desember 2025, sembilan BPR itu tidak bisa memenuhi modal inti Rp6 miliar maka kami akan menerapkan ketentuan yang diatur POJK tentang konsolidasi BPR. Jadi ada perintah yang akan dilakukan oleh POJK,” katanya.
Baca juga: OJK dukung penguatan daya saing BPR di Jatim lewat konsolidasi
Baca juga: OJK Jatim: Disiplin menabung kunci keuangan sehat
Baca juga: Khofifah ajak OJK perkuat literasi dan akses keuangan desa
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.