Liputan6.com, Jakarta Mantan atlet ganda putra bulu tangkis Indonesia Mohammad Ahsan buka suara mengomentari kans Fajar Alfian/Muhammmad Rian Ardianto berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028.
Sebagai informasi, duo yang pernah mencapai peringkat satu dunia itu baru sekali ambil bagian dalam ajang multievent terakbar dunia.
Fajri debut saat Olimpiade Paris 2024, tetapi tersingkir di abbak perempat final lantaran takluk dari pasangan Tiongkok Liang Wei Keng/Wang Chang dengan straight game 22-24, 20-22.
Peluang Fajar/Rian memperbaiki prestasi di Olimpiade berikutnya sebenarnya masih terbuka. Akan tetapi, usia mereka jadi kekhawatiran sebab dipandang sudah melewati puncak umur keemasan.
Adapun Fajar Alfian yang lahir pada 7 Maret 1995 saat ini sudah menginjak usia 30 tahun. Rian Arianto terpaut satu tahun lebih muda darinya sebab lahir pada 13 Februari 1996.
Ketika Olimpiade Los Angeles 2028 berlangsung, duo pasangan itu sudah akan memasuki umur 32 dan 31 tahun. Situasi tersebut membuat Fajar/Rian dicemaskan tak akan bisa mengeluarkan emampuan terbaik layaknya saat masih berusia 20-an tahun.
Pebulutangkis ganda putra Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto akhirnya meraih gelar All England perdana mereka, setelah mengalahkan pasangan Muhammad Ahsan dan Hendra Setiawan dua gim langsung dalam final All Indonesian final.
Umur Bukan Masalah
Mohammad Ahsan, yang terakhir tampil di Olimpiade Tokyo 2020 dan mencapai babak semifinal, pun buka suara mengomentari kans padangan Fajar/Rian turun lagi ke Los Angeles 2028.
Mantan tandem Hendra Setiawan itu menilai umur tak menjadi masalah, selama atlet masih smemiliki ambisi dan keinginan pribadi.
"Sebenarnya tidak ada masalah, ya. Itu tergantung mereka sendiri, masih mau komitmen atau tidak, masih mau fight atau tidak, itu kan balik lagi ke mereka sendiri," kata Mohammad Ahsan saat ditemui awak media termasuk Liputan6.com di GOR Djarum Jati, Kudus, pada Selasa (9/9/0225).
Contoh Hendra Setiawan
Mohammad Ahsan juga mencontohkan kegigihan mantan partnernya, Hendra Setiawan, yang masih ikut Olimpiade Tokyo 2020 hingga kualifikasi Olimpiade Paris 2024, meski sudah lewat kepala tiga.
Saat Olimpiade Tokyo--yang digelar 2021 akibat pandemi COVID-19--Hendra/ Ahsan masing-masing sudah menginjak umur 37 serta 34 tahun. Sementara itu kala bersaing di kualifikasi Paris 2024, Hendra sudah hampir memasuki kepala empat.
"Saya rasa umur tidak terlalu jadi halangan. Sekarang kan sudah ada patokan, 40 (tahun) bisa seperti Ko Hendra," imbuhnya sembari tertawa.
Fajar/Rian Sedang Dirombak
Sementara itu, Fajar Alfian/Rian Ardianto saat ini sedang dirombak oleh pelatnas PBSI. Nama pertama dipasangkan dengan Muhammad Shohibul Fikri untuk sejumlah turnamen mendatang, sementara Rian akan ditemani Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dalam dua turnamen tur Asia serta Rahmat Hidayat di tiga perhelatan Eropa.
Mohammad Ahsan sendiri menilai langkah ini bagus untuk memberi suasana baru bagi atlet. Hanya saja terkait apakah Fajar/Rian harus disatukan kembali, khususnya dalam perburuan tiket Olimpiade 2028, menurut Ahsan keputusan ada di tangan pelatih ganda putra Antonius Budi Ariantho.
"Yang pasti, (perombokan) bagus juga karena ini suasana baru, mungkin juga auranya bisa ditingkatkan lagi. Kemarin kan hasilnya sudah bagus. Mudah-mudahannya kedepannya tidak cuma (yang jadi target) perombakan ini, yang lama juga bisa bangkit," tutur Ahsan.
"(Soal apakah harus dikembalikan), itu tidahu tahu. Itu urusan pelatih, yang penting mereka ada refresh. Mungkin satu (Fajar) sama fikri bagaimana, nanti sama Rian juga mungkin bisa introspeksi, bisa belajar lagi," tutupnya.