Liputan6.com, Jakarta Manchester United sukses membuat kejutan besar di Anfield pada pekan ke-8 Premier League 2025/2026, Minggu (19/10/2025). Setan Merah menumbangkan Liverpool dengan skor 2-1 dalam laga penuh tensi dan drama hingga menit akhir.
Gol kemenangan MU lahir di menit ke-84 lewat sundulan Harry Maguire, yang menuntaskan umpan Bruno Fernandes. Sebelumnya, Bryan Mbeumo membuka keunggulan cepat untuk tim tamu di menit kedua, sebelum Cody Gakpo sempat menyamakan skor di pertengahan babak kedua.
Liverpool sebenarnya punya peluang besar untuk membalikkan keadaan. Namun, Mohamed Salah justru gagal memanfaatkan kesempatan emas saat tendangannya melebar tipis dari gawang Andre Onana. Tak lama berselang, Arne Slot mengambil keputusan mengejutkan dengan menarik keluar sang bintang Mesir di menit ke-89.
Hasil ini menjadi kekalahan ketiga beruntun Liverpool di liga, membuat mereka kehilangan posisi di tiga besar. Sebaliknya, Manchester United melanjutkan tren positif di bawah Ruben Amorim dengan dua kemenangan beruntun, dan kini hanya terpaut dua poin dari tim asuhan Slot.
De Ligt Ungkap Titik Lemah Liverpool
Usai pertandingan, bek tengah MU, Matthijs de Ligt, buka suara soal strategi yang diterapkan timnya di Anfield. Pemain asal Belanda itu menegaskan bahwa United datang dengan rencana yang jelas untuk menekan sisi pertahanan Liverpool yang dianggap rapuh.
Menurut De Ligt, kelemahan utama The Reds ada di sektor bek sayap mereka. Ia mengakui tim telah menyiapkan skema untuk menekan dua sisi lapangan sejak sesi latihan. “Kami tahu Liverpool punya kelemahan, dan itu adalah bek sayap mereka,” ujar De Ligt kepada Viaplay.
Liverpool memang menurunkan kombinasi baru di lini belakang. Conor Bradley dan Milos Kerkez dipercaya mengisi posisi fullback, menggantikan Jeremie Frimpong dan Andy Robertson. Keputusan ini tampaknya tak berjalan mulus karena kedua pemain sering terlambat menutup ruang dan kalah duel satu lawan satu.
Disiplin dan Fokus Jadi Pembeda
Selain mengeksploitasi sisi lemah Liverpool, De Ligt juga menyoroti mentalitas dan organisasi pertahanan timnya sebagai faktor pembeda. Ia menilai seluruh pemain MU tampil dengan semangat luar biasa dan menjalankan instruksi pelatih Ruben Amorim dengan sempurna.
United bermain dengan blok pertahanan yang rapat dan transisi cepat setiap kali merebut bola. Para gelandang bekerja keras untuk menutup ruang gerak para gelandang dan penyerang, membuat Liverpool kesulitan membangun serangan dari tengah.
Faktor kebersamaan juga disebut De Ligt menjadi kunci kemenangan. Para pemain MU saling berkomunikasi, menjaga kedisiplinan posisi, dan tak panik meski mendapat tekanan hebat dari publik Anfield. “Kami semua sangat bersemangat, dan fokusnya sangat tinggi. Hari ini adalah pertandingan yang mengharuskan kami benar-benar berkonsentrasi,” ucapnya.
(Viaplay)