Liputan6.com, Jakarta- Bintang sepak bola dunia, Kylian Mbappe, kini secara terbuka mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk menetap dan merasa sangat betah hidup di Spanyol, khususnya bersama Real Madrid. Kepindahan penyerang asal Prancis ini ke ibu kota Spanyol tidak hanya menandai babak baru dalam karier profesionalnya, tetapi juga membawa perubahan signifikan dalam gaya hidupnya yang kini jauh lebih santai dan nyaman.
Setelah menjalani musim perdananya yang gemilang dengan torehan statistik impresif, Mbappe merasa telah menemukan lingkungan yang ideal untuk berkembang, baik di dalam maupun di luar lapangan. Ia mengaku bahwa suasana di Madrid sangat cocok dengan kepribadiannya, memberikan ketenangan yang selama ini ia cari.
Berbagai faktor melatarbelakangi kenyamanan Mbappe di Spanyol, mulai dari gaya hidup masyarakat Madrid yang hangat dan ramah, hingga impian masa kecilnya untuk mengenakan seragam Real Madrid. Pengalaman ini sangat kontras dengan masa-masanya di Paris Saint-Germain (PSG) yang penuh tekanan, menjadikannya sebuah babak baru yang penuh kebahagiaan.
“Di sini mereka sangat jago membuat paella! Mungkin terdengar klise, tapi rasanya benar-benar enak, sangat, sangat enak,” ujar Mbappé sambil tersenyum.
“Kami hidup dengan sangat baik di sini. Orang-orangnya ramah, hangat, dan penuh rasa hormat. Mereka menikmati hidup dengan santai, tanpa terburu-buru. Rasanya menyenangkan bisa berada di tempat seperti ini dan mendapatkan pengalaman hidup yang baru setiap hari.”
Gaya Hidup yang Lebih Santai dan Ramah di Madrid
Kylian Mbappe secara terang-terangan mengakui bahwa kehidupan di Spanyol, khususnya di Madrid, sangat sesuai dengan dirinya. Ia menemukan suasana yang jauh lebih santai dibandingkan dengan hiruk pikuk Paris, tempat ia menghabiskan sebagian besar kariernya sebelumnya. Masyarakat Madrid digambarkan Mbappe sebagai pribadi yang ramah, hangat, dan penuh rasa hormat, menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental dan fisiknya.
Pemain bintang ini merasa dapat menikmati hidup dengan ritme yang lebih tenang dan tanpa terburu-buru di ibu kota Spanyol. "Di sini, saya merasa tidak perlu terburu-buru," ungkap Mbappe. Kondisi ini sangat berbeda dengan Paris yang ia sebut sebagai kota serba cepat, di mana setiap individu harus mengikuti ritme yang ada. Di Madrid, ia memiliki kebebasan untuk menentukan ritmenya sendiri, menikmati hal-hal kecil dalam hidup.
Perubahan gaya hidup ini tidak hanya berdampak pada kenyamanan pribadinya, tetapi juga berkontribusi pada pemulihan fisik dan mentalnya. Suasana yang lebih tenang dan dukungan dari lingkungan sekitar memungkinkan Mbappe untuk lebih fokus pada kariernya, sekaligus mendapatkan pengalaman hidup baru setiap hari yang ia nilai sangat berharga.
Impian Masa Kecil dan Prestise Real Madrid
Ketertarikan Kylian Mbappe terhadap Real Madrid ternyata sudah tumbuh jauh sebelum ia terpesona oleh sosok Cristiano Ronaldo. Dalam sebuah wawancara eksklusif, Mbappe mengungkapkan bahwa ia pertama kali jatuh cinta dengan klub raksasa Spanyol ini karena pengaruh legenda Prancis, Zinedine Zidane, dan era "Galacticos" yang ikonik. Ini menunjukkan bahwa daya tarik Real Madrid bagi Mbappe berakar pada sejarah dan prestise klub.
Bermain di Estadio Santiago Bernabeu dengan mengenakan jersey putih kebanggaan Real Madrid selalu menjadi impian masa kecilnya. "Saya ingin bermain di sini, di Estadio Santiago Bernabeu, dengan jersey yang terkenal ini," ujarnya. Dukungan penuh dari para penggemar yang meneriakkan namanya adalah bagian dari mimpi yang kini telah menjadi kenyataan bagi sang bintang.
Mbappe menegaskan bahwa keputusannya bergabung dengan Real Madrid lebih didorong oleh cintanya pada sejarah dan aura unik klub, serta impiannya untuk bermain di bawah sorotan Santiago Bernabeu. Meskipun banyak spekulasi mengaitkan kepindahannya dengan keinginan untuk melampaui jejak Ronaldo, Mbappe menekankan bahwa motivasi utamanya adalah warisan dan kebesaran Real Madrid itu sendiri.
Ketidakbahagiaan di Paris Saint-Germain (PSG)
Salah satu alasan kuat di balik keputusan Kylian Mbappe untuk meninggalkan PSG adalah perasaan tidak bahagia dan tekanan yang ia alami selama berada di klub Paris tersebut. Mbappe mengungkapkan bahwa ada banyak hal dan orang-orang yang membuatnya merasa tidak senang, terutama tekanan dari petinggi klub yang memaksanya untuk memperpanjang kontrak.
Pemain timnas Prancis ini bahkan mengaku bahwa ia menerima ancaman bahwa dirinya tidak akan dimainkan jika menolak untuk memperpanjang kontrak. "Saya diberitahu hal itu, saya dibuat memahaminya, saya diajak bicara dengan kekerasan," kata Mbappe. Kondisi ini tentu saja menciptakan lingkungan kerja yang tidak kondusif dan sangat membebani mentalnya.
Meskipun ia merasa tidak ingin "menggigit tangan yang memberinya makan", Mbappe merasa perlu untuk jujur tentang perasaannya. Pengalaman pahit di PSG ini menjadi titik balik penting yang mendorongnya mencari lingkungan baru yang lebih mendukung dan menghargai dirinya sebagai seorang pemain dan individu.
Fasilitas dan Lingkungan Hidup yang Mewah
Kenyamanan Kylian Mbappe di Madrid juga ditunjang oleh fasilitas hidup yang mewah. Penyerang asal Prancis ini telah menempati rumah megah seharga 9 juta Poundsterling atau sekitar Rp188 miliar di kawasan La Finca, yang berjarak sekitar 13 km dari pusat kota Madrid. Lingkungan ini dikenal sebagai area hunian elit, menawarkan privasi dan kemewahan yang sesuai dengan statusnya sebagai bintang global.
Kediaman baru Mbappe dilengkapi dengan berbagai fasilitas premium, termasuk delapan kamar tidur, sebelas kamar mandi, beberapa teras, bioskop mini pribadi, kolam renang, dan enam garasi mobil. Fasilitas lengkap ini memastikan Mbappe mendapatkan kenyamanan maksimal dan dapat beristirahat dengan optimal setelah menjalani jadwal pertandingan yang padat.
Bahkan, ibunda Mbappe, Fayza Lamari, dilaporkan telah aktif mencari hunian baru di Madrid sebelum kepindahan putranya. Ini menunjukkan bahwa keputusan untuk pindah ke Spanyol adalah langkah yang direncanakan dengan matang, melibatkan kenyamanan seluruh keluarga, dan menjadi salah satu alasan kuat mengapa Kylian Mbappe betah hidup di Spanyol.