Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ia membatalkan rencana pertemuan tingkat tinggi dengan rekannya dari Rusia, Vladimir Putin, karena rasanya tidak tepat baginya.
“Kami membatalkan pertemuan dengan Presiden Putin, rasanya tidak tepat bagi saya,” kata Trump pada Rabu (22/10) kepada wartawan di Gedung Putih, didampingi Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte.
“Rasanya seperti kami tidak akan sampai pada titik yang harus kami dicapai. Jadi saya membatalkannya, tapi kami akan melakukannya di masa depan,” tambahnya.
Trump juga menyampaikan kekesalannya atas kurangnya kemajuan dalam negosiasi.
“Jika bicara jujur, satu-satunya yang bisa saya katakan adalah, setiap kali saya berbicara dengan Vladimir, saya punya percakapan yang baik, tapi setelah itu tidak ada kemajuan. Benar-benar tidak membuahkan hasil,” ucapnya.
Pernyataan Trump muncul tepat setelah AS mengumumkan sanksi baru terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia, Rosneft dan Lukoil, dengan alasan kurangnya komitmen serius Moskow terhadap proses perdamaian untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Ketika ditanya mengapa ia menaikkan sanksi terhadap Rusia saat ini, Trump menjawab: “Saya hanya merasa ini sudah waktunya. Kami sudah menunggu cukup lama.”
Ia menyebut sanksi tersebut sebagai sanksi yang “sangat besar.”
“Kami berharap sanksi ini tidak akan berlangsung lama. Kami berharap perang akan berakhir,” tambah Trump
Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump akan tiba di Jepang pada Senin untuk kunjungan 3 hari
Baca juga: Rencana perdamaian konflik Ukraina tiru model proposal Gaza Trump
Baca juga: China kritik komitmen Trump soal kapal selam nuklir dalam pakta AUKUS
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.