Liputan6.com, Jakarta Mengetahui apa tanda-tanda trigliserida tinggi penting agar kita bisa mencegah masalah kesehatan sejak dini. Kondisi ini sering muncul tanpa gejala jelas sehingga pemeriksaan rutin sangat dianjurkan.
Beberapa perubahan tubuh bisa jadi peringatan. Dengan memahami apa tanda-tanda trigliserida tinggi, kita bisa lebih waspada terhadap rasa lelah berlebihan, berat badan mudah naik, atau ketidaknyamanan setelah makan berlemak.
Kesadaran tentang apa tanda-tanda trigliserida tinggi membantu menjaga pola hidup sehat sekaligus menurunkan risiko penyakit jantung maupun gangguan metabolisme.
Mengutip buku berjudul Pencegahan & Penyembuhan Penyakit Jantung Koroner (2000) oleh Iman Soeharto, adapun ambang batas trigliserida dalam darah menurut NCEP adalah
(1) kadar normal = maksimal 150 mg/dl,
(2) kadar ambang batas tinggi = antara 151-199 mg/dl,
(3) kadar trigliserida tinggi = 200-499 mg/dl,
(4) kadar trigliserida amat tinggi = 500 mg/dl atau lebih.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang apa tanda-tanda trigliserida tinggi yang perlu diwaspadai, Rabu (10/9/2025).
Tanda-tanda Trigliserida Tinggi
Menurut Baig et al., (2015) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Delima Harapan Volume 7 Nomor 2 September 2020, trigliserida merupakan senyawa yang terdiri dari 3 molekul asam lemak yang teresterisasi menjadi gliserol, disintesis dari karbohidrat dan disimpan dalam bentuk lemak hewani.
Dalam serum dibawa oleh lipoprotein dan merupakan penyebab utama penyakit arteri dibanding kolesterol. Hipertrigliserida akan berdampak kepada risiko kejadian penyakit jantung koroner/PJK.
Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal Medika Indonesia 5 Nomor 2 (2024), trigliserida dan kolesterol terikat di dalam plasma darah sebagai lipid plasma yang mengandung lemak makanan dan lemak tubuh (karbohidrat). Hipertrigliseridemia adalah kondisi di mana kadar trigliserida lebih dari 200 mg/dL dalam darah orang normal.
Berikut ini tanda-tanda trigliserida tinggi:
1. Munculnya Xanthomas pada Kulit
Trigliserida tinggi dapat menimbulkan penumpukan lemak di bawah kulit yang disebut xanthomas. Tanda ini bisa muncul sebagai benjolan kecil kekuningan atau kemerahan pada bokong, paha, siku, lutut, bahkan telapak tangan. Pada kelopak mata, sering terlihat xanthelasma berupa plak berwarna kuning. Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit, keberadaan xanthomas menjadi indikator jelas tingginya kadar lemak dalam darah.
2. Perubahan pada Kelopak Mata (Xanthelasma)
Salah satu bentuk spesifik dari xanthomas adalah xanthelasma. Tanda ini berupa bercak kekuningan yang muncul di sekitar kelopak mata. Walaupun tidak berbahaya secara langsung, xanthelasma menunjukkan adanya gangguan metabolisme lemak dalam tubuh, termasuk trigliserida yang sangat tinggi.
3. Gangguan pada Mata (Lipemia Retinalis)
Pada kasus trigliserida yang sangat parah, pembuluh darah di retina dapat terlihat memutih atau keruh, kondisi ini dikenal sebagai lipemia retinalis. Perubahan ini dapat terdeteksi melalui pemeriksaan mata oleh dokter. Selain itu, arcus kornea—lingkaran putih keabu-abuan di sekitar kornea—juga bisa muncul sebagai tanda adanya penumpukan lemak.
4. Nyeri Perut dan Masalah Pencernaan
Kadar trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan risiko peradangan pada pankreas (pankreatitis). Kondisi ini ditandai dengan nyeri perut yang hebat, mual, muntah, hingga gangguan pencernaan. Nyeri biasanya muncul mendadak dan terasa kuat di bagian perut atas, bisa menjalar ke punggung.
Tanda-tanda Trigliserida Tinggi Lainnya
Menurut Freeman et.al., (2008) yang dipublikasikan di Jurnal Ilmiah Farmasi AKFAR, Vol. 4 No. 1 Juli 2021, faktor resiko Hiperlipidemia atau tingginya kadar trigliserida darah dibagi menjadi 2 yaitu faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi (usia, gender, dan genetik) dan factor resiko yang dapat dimodifikasi (berat badan, gula darah tinggi, kurang aktivitas, alcohol dan merokok).
Berikut tanda-tanda trigliserida tinggi:
5. Hepatosplenomegali (Pembesaran Hati dan Limpa)
Trigliserida yang terlalu tinggi bisa menyebabkan penumpukan lemak di organ dalam, seperti hati dan limpa. Akibatnya, organ tersebut membesar (hepatosplenomegali) dan menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri di perut bagian atas.
6. Gejala Neurologis
Pada kasus ekstrem, trigliserida tinggi dapat memicu sindrom kilomikronemia yang berdampak pada sistem saraf. Gejalanya meliputi kehilangan sensasi di tangan dan kaki, gangguan memori jangka pendek, hingga kondisi mental seperti depresi atau kebingungan.
7. Kulit Kemerahan Setelah Konsumsi Alkohol
Beberapa penderita trigliserida tinggi mengalami kemerahan pada kulit atau wajah ketika mengonsumsi alkohol. Hal ini terjadi karena metabolisme lemak yang terganggu membuat tubuh bereaksi berlebihan terhadap alkohol.
8. Tanda Sindrom Metabolik
Trigliserida tinggi biasanya tidak berdiri sendiri, melainkan berkaitan dengan kondisi lain seperti tekanan darah tinggi, kadar gula darah tidak normal, serta penumpukan lemak di area perut. Kombinasi gejala ini sering disebut sindrom metabolik, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
9. Gejala Terkait Gangguan Organ
Selain gejala utama, trigliserida tinggi juga bisa menimbulkan tanda tambahan seperti kulit gatal, urine berwarna cokelat gelap, hingga feses pucat menyerupai tanah liat. Gejala ini menandakan adanya gangguan pada hati atau pankreas yang dipicu oleh kadar lemak berlebih dalam darah.
Gejala Terkait Pankreatitis Akut Akibat Trigliserida Tinggi
Pankreatitis akut adalah salah satu komplikasi paling serius dari kadar trigliserida yang sangat tinggi. Kondisi ini bi...